Matius18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." | Alkitab Terjemahan Baru (TB) | Unduh Aplikasi Alkitab Sekarang Juga.
🇰 🇮 🇳 🇬 '🇸 🇸 🇼 🇴 🇷 🇩 Jumat 12 Maret 2021 Bacaan Setahun Imamat 17-18 1 Timotius 1 DEWASA DALAM PEMIKIRAN “Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!” 1 Korintus 1420 Rasul Paulus memperingatkan agar kita jangan sama seperti anak-anak dalam pemikirannya, karena seorang anak kecil masih memerlukan orang tua untuk mengarahkan hidupnya, sedangkan orang yang telah dewasa sanggup mengatur dan mengarahkan dirinya sendiri karena ia bertanggung jawab penuh atas apa yang dilakukannya. - - - Kita harus tetap menjadi anak-anak dalam kejahatan, artinya menjadi orang yang tidak tahu menahu soal berbuat jahat, menjadi orang yang pemikirannya polos dan tulus serta sama sekali tidak punya kelicikan dan niat jahat, seperti anak-anak yang masih bayi yang polos dan murni pikirannya, mereka bersih dari segala macam bentuk intrik dan motivasi kejahatan. Kita harus menjadi dewasa dalam pemikiran. Seiring pertumbuhan dan perkembangan pola pikir dan kerohanian kita menjadi dewasa kita juga memerlukan makanan yang keras karena makanan yang keras adalah untuk orang-orang dewasa yang memiliki pola pikir dan panca indera yang terlatih untuk membedakan yang baik daripada yang jahat serta terus melatihnya dengan senantiasa mempraktekkan kebenaran dan ketaatan. Sebagai orang yang dewasa, kita harus tegas menolak sistem dunia dan terus memperbaharui hidup kita sehingga dapat membedakan manakah kehendak Allah apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Sebaliknya, Rasul Petrus menegaskan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan 1 Petrus 22. Sebagai anak Allah yang telah dilahirkan kembali kita seharusnya selalu ingin susu murni Firman Allah dan kerinduan yang mendalam untuk makan dari Firman Allah serta memiliki kelaparan dan kehausan akan Firman Allah. Rasul Paulus juga mendefinisikan bahwa orang yang dewasa rohaninya, mereka yang memiliki kepenuhan Kristus. Seseorang yang dewasa rohani tidak akan mudah goyah dan tertipu oleh ajaran palsu. Mereka memiliki cara pikir dan cara pandang seperti Kristus, cara pikir yang dikuasai dan senantiasa dibaharui oleh Roh Kudus melalui pertobatan serta iman percaya kepada Tuhan Yesus. Amin RSN Questions 1. Masihkah kita memiliki kerinduan yang mendalam untuk makan dari Firman Allah? 2. Apakah yang mempengaruhi sehingga kita tidak lagi memiliki kelaparan dan kehausan akan Firman Allah? Values Tingkat kedewasaan seseorang dapat diukur dari kesanggupannya mengatur dan mengarahkan dirinya sendiri serta bertanggung jawab penuh atas apa yang dilakukannya. Orang yang dewasa memiliki pola pikir dan panca indera yang terlatih untuk membedakan manakah kehendak Allah apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. “Sebab Dimana Dua atau Tiga Orang Berkumpul Dalam Nama-Ku, Disitu Aku Ada di Tengah - Tengah Mereka.” __ Matius Tuhan menciptakan kita sebagai tubuh Kristus; satu tubuh yang memiliki 1 kepala yaitu Kristus. Kita diciptakan untuk bergerak dalam kesatuan, menjalankan fungsi masing2 untuk mencapai tujuan yang sama. Ketika sebagai satu tubuh kita sepakat, maka disanalah Kristus dinyatakan. Ketika kita saling berselisih satu sama lain; kita sedang tidak menyatakan Kristus melalui kehidupan kita. Secara pribadi kita berbeda satu sama lain, akan tetapi sebagai tubuh Kristus kita adalah satu dan memiliki tujuan yang sama. 1 tubuh memiliki banyak bagian, bisa dibayangkan jadinya jika tangan ingin menjadi kaki atau sebaliknya? Atau ketika salah satu anggota tubuh ingin menonjol dan tidak mepedulikan anggota tubuh lainnya? Sudah pasti yang terjadi adalah disfungsi atau disabilitas. *** متفقعليه. (1607) Dari Ibnu Mas`ud Radhiyallahu Anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, [ [Apabila kalian bertiga maka janganlah dua orang berbisik-bisik tanpa menyertakan yang lain sehingga kalian berkumpul dengan orang banyak. Karena yang demikian bisa menyebabkan orang yang tidak terlibat menjadi sedih]].

“Dan lagi Aku berkata kepadamu Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Mat. 1819-20 Jika beberapa orang yang berdoa bersama, barulah Tuhan Yesus mengabulkan permintaan mereka. Hal ini merupakan sebuah kemurahan dari Tuhan Yesus. Asalkan ada “dua orang” yang berdoa dengan sepakat saja maka sudah cukup, Tuhan akan mengabulkan. Selain itu, di mana pun manusia berada, asalkan ada “dua atau tiga orang” berkumpul dalam nama-Nya, maka di situ Dia ada di tengah-tengah tidak menuntut harus ada banyak orang berdoa baru mau mengabulkan permintaan. Dia juga tidak menuntut harus ada banyak orang yang berkumpul bersama, baru rela berada di antara mereka. Karena yang penting bagi Tuhan bukanlah “jumlah”, tapi kerelaan “hati” manusia untuk berdoa dan berkumpul. Dari semula yang Tuhan anggap penting adalah “hati” manusia. Oleh sebab itu, asalkan ada dua atau tiga orang dengan sepakat dan sehati berdoa dan berkumpul, maka Tuhan akan berada di antara mereka dan mengabulkan permintaan hanya “seorang diri” saja berdoa untuk kota Sodom tetapi Tuhan rela mendengarkan doanya satu per satu Kej. 1822-23. Apalagi bila ada dua atau tiga orang yang sepakat sehati berkumpul dan berdoa! “Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” 1Sam. 167. Tuhan hanya melihat hati manusia yang berdoa, apakah ia berdoa dengan tulus dan jujur, dengan teguh dan sungguh-sungguh. Tuhan tidak melihat berapa jumlah orang yang berkumpul dan berdoa, karena itu adalah kemuliaan yang hampa. “Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.” Yer. 1516. Hai anak-anak Tuhan, jadikanlah firman Tuhan sebagai makanan dan makanlah! Percayalah pada apa pun yang Tuhan katakan. Tuhan berkata, asalkan ada “dua orang” yang sepakat meminta, maka Ia akan mendengarkan permintaan mereka, Dia juga berkata asalkan ada “dua atau tiga orang” berkumpul dalam nama-Nya, maka Dia akan berada di antara mereka. Maka percayalah dan perbuatlah demikian!Jika seseorang tidak mempraktekkan firman Tuhan dalam hidupnya dan hanya mengumpulkan pengetahuan teologi, maka apa gunanya? Cobalah! Asalkan ada “dua orang” atau “dua tiga orang” berdoa atau berkumpul, maka akan mendapatkan berkat yang tak terbayangkan! Pikirkanlah, jika hanya “dua orang” atau “dua tiga orang” berdoa atau berkumpul saja bisa mendapatkan berkat, maka terlebih lagi kekuatan dan berkat yang dapat diperoleh bila ada orang banyak yang bersama-sama berdoa atau berkumpul.

Tigaorang meninggal dunia dan 9 lainya harus menjalani perawatan karena minuman keras (miras) oplosan di kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. usai bersih-bersih makam untuk acara suroan. Setelah acara kerja bakti selesai, sekitar 12 orang berkumpul di punden dekat makam sekitar pukul 23.30 WIB melakukan pesta minuman Authors Eliantri Putralin Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar SETIA Ngabang Keywords study of Jesus statement, a few, Matthew 18, 20, Kajian Pernyataan Yesus, Sedikit, Matius 18 Abstract AbstractGathering is a great opportunity to meet in large numbers and a lot but if there is no freedom to attend, then Allah wants two or three people to gather together. Gatherings or congregations in a quorum of two or three believers in the name of the Lord Jesus Christ, then God is still present through the Holy Spirit because God does not depend on a large number, but an insignificant number of God is still present because He is God Almighty. The presence of Jesus Christ in the midst of or among believers in a gathering is intended so that believers will not feel afraid and still believe that His presence does not depend on large numbers of people like the quorum taught by Jewish rabbis in Old Testament times. To find out the promise of Jesus' presence according to the text of Matthew 1820, the research method used in this research is qualitative research, with a grammatical historical approach. The result of this research is that after getting the meaning of the phrase "Two or three people gathered in My name," the final result can be implicated by the followers of the Lord Jesus at this time in their life and ministry. AbstrakBerkumpul merupakan sebuah kesempatan besar untuk berhimpun dalam jumlah yang besar dan banyak tetapi jika tidak ada kebebasan untuk berhimpun, maka Allah menginginkan dua atau tiga orang berkumpul bersama. Perkumpulan atau perhimpunan dalam kuorum dua atau tiga orang percaya dalam nama Tuhan Yesus Kristus, maka Allah tetap hadir melalui Roh Kudus sebab Allah tidak bergantung pada jumlah yang banyak, tetapi jumlah yang sedikitpun Allah tetap hadir karena Dia adalah Allah yang Maha Hadir. Kehadiran Yesus Kristus di tengah-tengah atau di antara orang percaya dalam perkumpulan bertujuan agar orang percaya tidak merasa takut dan tetap meyakini bahwa kehadiran-Nya tidak bergantung pada jumlah orang yang banyak seperti kuorum yang diajarkan oleh rabi Yahudi pada masa Perjanjian Lama. Untuk mengetahui janji kehadiran Yesus menurut teks Matius 1820, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan historikal gramatikal. Hasil penelitian ini adalah setelah mendapatkan makna ungkapan “Dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku,” maka hasil akhirnya dapat diimplikasikan oleh para pengikut Tuhan Yesus pada masa kini dalam kehidupan dan pelayanannya. References Anggraeny, Isdian, Al-Fatih, S. Kata Sepakat Dalam Perjanjian dan Relevansinya Sebagai Upaya Pencegahan Wanprestasi, De Lega Lata, Jurnal Ilmu Hukum Fakultas Hukum Umsu 5 Nomor 1, 2020 57-66. Asali, Budi. Eksposisi Injil Matius 1818-35 disediakan di diakses pada tanggal 10 Januari 2021. Bagster, Samuel., and Sons. The Analytical Greek Lexicon. London Samuel Bagster and Sons, 1970. Barclay, William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari. Jakarta Gunung Mulia, 2001. Barus, Armand. Tafsir Alkitab Kontekstual Oikumenis Surat Kolose Jakarta BPK Gunung Mulia, 2018. Drewes, B. F. Dkk. Kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru Kitab Injil Matius hingga Kitab Kisah Para Rasul. Jakarta BPK Gunung Mulia, 2013. Echols, J. M. and Shadily, H. Kamus Indonesia Inggris Edisi Ketiga Jakarta Penerbit PT. Gramedia, 2007. Guthrie, Donald. Teologi Perjanjian Baru 1. Jakarta BPK Gunung Mulia, 1993. ______. Tafsaran Alkitab Masa Kini 3 Matius – Wahyu. Jakarta YKBK/OMF, 1999. Henry, Matthew. Tafsiran Matthew Henry Injil Matius 15-28. Surabaya Momentum, 2008 ________. Tafsiran Surat Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 dan 2 Tesalonika, 1 dan 2 Timotius. Jakarta BPK Gunung Mulia, 2015. Hutagalung, Patrecia, Keterlibatan Jemaat dalam Disiplin Gereja Berdasarkan Matius 1815-20, Fidei Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 3 Juni 2020 126-143. Leks, Stefan. Tafsiran Injil Lukas. Yogyakarta Kanisius, 2003. Mau, Marthen. Implikasi Teologis Berita Pertobatan Yoel dalam Yoel 212-17, Magnum Opus Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen 1, No 2 Juni 2020 98-111. Meninger, W. A. Menjadi Pribadi Utuh. Yogyakarta Kanisius, 1999. Morris, Leon. Injil Matius. Surabaya Momentum, 2016. Nida, R. G. B. E. A. Pedoman Penafsir Alkitab Injil Markus. Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia dan Yayasan Kartidaya, 2014. Nygren, A. Agape and Eros. London SPCK, 1982. Pakulla, Agita Sara. Artikel “Implementasi Model Ibadah Kreatif-Interaktif untuk Menambah Minat Anak Dalam Beribadah.” Penyusun, Tim. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta Pusat Bahasa Indonesia, 2008. Ranoh, Ayub. Kepemimpinan Kharismatis. Jakarta Gunung Mulia, 2011. Ryle, John C. Expository Thoughts On Matthew. Grand Rapids, MI Christian Classics Ethereal Library. Setiawan, David Eko. Konsep Keselamatan Dalam Universalisme Ditinjau Dari Soteriologi Kristen Suatu Refleksi Pastoral, Fidei Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika. 1, No. 2, December 2018 250-269. Siregar, Jundo Parasian. Pengembangan Watak Kristen Melalui Pengampunan, Immanuel Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1 No 1, Maret 2020 33-42. Sukendar, Yohanes. Pengampunan Menurut Kitab Suci Perjanjian Baru, Jurnal Kateketik dan Pastoral, 2017 Sumsari, Dewi. Meningkatkan Kedisiplinan pada Siswa, /2018/12/06/pentingnya-sikap-ramah-tamah-kepada-peserta-didik diakses pada tanggal 14 April 2021. Sutanto, Hasan. PBIK Jilid I. Jakarta LAI, 2014. ________. PBIK Jilid II. Jakarta LAI, 2014. Tampenawas, Alfons Renaldo., Erna Ngala, Maria Taliwuna. Teladan Tuhan Yesus Menurut Injil Matius dan Implementasinya Bagi Guru Kristen Masa Kini, EDULEAD Journal of Christian Education and Leadership 1 Edisi 2 Desember 2020 214-231. Tu’u, Tulus. Pemimpin Kristiani Yang Berhasil. BandungBina Media Informasi, 2010. Winarti, Euis. Pengembangan Kepribadian, Yogyakarta Graha Ilmu, 2007.
dua tiga orang berkumpul
Hasilpenelitian ini adalah setelah mendapatkan makna ungkapan "Dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku," maka hasil akhirnya dapat diimplikasikan oleh para pengikut Tuhan Yesus pada masa kini dalam kehidupan dan pelayanannya. References Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”
DELISERDANG| Bentrokan terjadi antara dua kelompok ma s sa Organisasi Masyarakat di Jalan besar Petumbukan, tepatnya di jalan perbatasan dengan Desa Kelapa Satu Kecamatan Galang Kabupaten Deliserdang, Selasa (17/08/2021) malam. Akibat bentrokan itu, tiga orang anggota dari kedua kelompok massa yang bertikai mengalami luka bacokan senjata tajam dan kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit.
18Siapa yang terbesar dalam Kerajaan Sorga181-5Mrk. 933-37; Luk. 946-48 1 Luk. 2224 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya ”Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?” 2Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka 3Mrk. 1015; Luk. 1817 lalu berkata ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 4Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. 5Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”Siapa yang menyesatkan orang186-11Mrk. 942-48; Luk. 171-2 6”Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. 7Celakalah dunia dengan segala penyesatannya memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. 8 Mat. 530 Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. 9Mat. 529 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua. 10Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. [11Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang.]”Perumpamaan tentang domba yang hilang1812-14Luk. 153-7 12”Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? 13Dan Aku berkata kepadamu Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. 14Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.”Tentang menasihati sesama saudara1815-20 15 Luk. 173 ”Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. 16Ul. 1915 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. 17Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. 18Mat. 1619; Yoh. 2023 Aku berkata kepadamu Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. 19Dan lagi Aku berkata kepadamu Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. 20Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”Perumpamaan tentang pengampunan1821-35 21 Luk. 173-4 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus ”Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” 22Yesus berkata kepadanya ”Bukan! Aku berkata kepadamu Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 23Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 25Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 26Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 27Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. 28Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya Bayar hutangmu! 29Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. 31Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 32Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? 34Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. 35Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.” Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru
Jakarta(ANTARA) - Sekitar tiga ribu orang berkumpul untuk meramaikan acara Indonesian Night Market (INM) yang bertempat di Globe Lawn, University of New South Wales (UNSW), Sydney, Jumat (17/6).
Sebab Di Mana Ada Dua atau Tiga Orang Berkumpul dalam NamaKu di situ Aku ada Ditengah-tengah Mereka Juni, 2020Sebab Di Mana Ada Dua atau Tiga Orang Berkumpul dalam NamaKu di situ Aku ada Ditengah-tengah Mereka Juni, 2020Dampak Wabah Virus Corona atau Coronavirus Disease COVID-19 yang sangat jelas dan langsung mengena pada kehidupan Umat beriman Katolik adalah ditiadakannya Perayaan Ekaristi dan kegiatan gerejawi lain yang mengandaikan kehadiran banyak orang sehingga sebagian orang menjadi merasa shocked dan stressed. Peristiwa yang paling mengkhawatirkan adalah virus ini terus mencari mangsa dan korban sementara obatnya hingga saat ini belum ditemukan. Virus Corona jenis baru mulai menjadi perhatian masyarakat dunia setelah pada 20 Januari 2020, otoritas kesehatan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, mengatakan tiga orang tewas di Wuhan setelah menderita pneumonia yang disebabkan virus tersebut menjelang masa Prapaskah.
HariOrang Tua Sedunia yang diperingati setiap 1 Juni telah dideklarasikan oleh PBB pada 2012, berikut tiga poin urgensinya. Hari Orang Tua Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Juni, termasuk untuk tahun 2022 ini. Sejarah mencatat bahwa hari penting tersebut dideklarasikan pada 2012 dengan beragam urgensi. ArticlePDF Available AbstractGathering is a great opportunity to meet in large numbers and a lot but if there is no freedom to attend, then Allah wants two or three people to gather together. Gatherings or congregations in a quorum of two or three believers in the name of the Lord Jesus Christ, then God is still present through the Holy Spirit because God does not depend on a large number, but an insignificant number of God is still present because He is God Almighty. The presence of Jesus Christ in the midst of or among believers in a gathering is intended so that believers will not feel afraid and still believe that His presence does not depend on large numbers of people like the quorum taught by Jewish rabbis in Old Testament times. To find out the promise of Jesus' presence according to the text of Matthew 1820, the research method used in this research is qualitative research, with a grammatical historical approach. The result of this research is that after getting the meaning of the phrase "Two or three people gathered in My name," the final result can be implicated by the followers of the Lord Jesus at this time in their life and ministry. AbstrakBerkumpul merupakan sebuah kesempatan besar untuk berhimpun dalam jumlah yang besar dan banyak tetapi jika tidak ada kebebasan untuk berhimpun, maka Allah menginginkan dua atau tiga orang berkumpul bersama. Perkumpulan atau perhimpunan dalam kuorum dua atau tiga orang percaya dalam nama Tuhan Yesus Kristus, maka Allah tetap hadir melalui Roh Kudus sebab Allah tidak bergantung pada jumlah yang banyak, tetapi jumlah yang sedikitpun Allah tetap hadir karena Dia adalah Allah yang Maha Hadir. Kehadiran Yesus Kristus di tengah-tengah atau di antara orang percaya dalam perkumpulan bertujuan agar orang percaya tidak merasa takut dan tetap meyakini bahwa kehadiran-Nya tidak bergantung pada jumlah orang yang banyak seperti kuorum yang diajarkan oleh rabi Yahudi pada masa Perjanjian Lama. Untuk mengetahui janji kehadiran Yesus menurut teks Matius 1820, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan historikal gramatikal. Hasil penelitian ini adalah setelah mendapatkan makna ungkapan “Dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku,” maka hasil akhirnya dapat diimplikasikan oleh para pengikut Tuhan Yesus pada masa kini dalam kehidupan dan pelayanannya. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. A preview of the PDF is not available ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Parasian SiregarThe character of forgiveness is the struggle of the lives of believers who must always be present in every believer's life. Forgiveness is the essence of the faithful, where forgiveness shows that Christians have truly felt and are grateful for the forgiveness given by God. True forgiveness changes the lives of believers and impacts themselves and others. This paper describes forgiveness as a basis or reference for believers in the development of life character. Abstrak Karakter pengampunan merupakan pergumulan hidup orang beriman yang senantiasa harus ada dalam setiap kehidupan orang percaya. Mengampuni adalah hakikat orang beriman, dimana pengampunan menunjukkan bahwa orang Kristen sudah benar-benar merasakan dan mensyukuri pengampunan yang diberikan oleh Allah. Pengampunan yang sejati mengubahkan kehidupan orang percaya dan memberi dampak bagi diri sendiri dan orang lain. Tulisan ini menguraikan pengampunan sebagai dasar atau acuan orang percaya dalam pengembangan watak atau karakter AnggraenyS Al-FatihAnggraeny, Isdian., Al-Fatih, S. Kata Sepakat Dalam Perjanjian dan Relevansinya Sebagai Upaya Pencegahan Wanprestasi, De Lega Lata, Jurnal Ilmu Hukum Fakultas Hukum Umsu 5 Nomor 1, 2020 Injil Matius 1818-35 disediakan di diakses pada tanggal 10 JanuariBudi AsaliAsali, Budi. Eksposisi Injil Matius 1818-35 disediakan di diakses pada tanggal 10 Januari Analytical Greek Lexicon. London Samuel Bagster and SonsSamuel BagsterSonsBagster, Samuel., and Sons. The Analytical Greek Lexicon. London Samuel Bagster and Sons, BarclayHari Pemahaman Alkitab SetiapBarclay, William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari. Jakarta Gunung Mulia, 2001. Barus, Armand. Tafsir Alkitab Kontekstual Oikumenis Surat Kolose Jakarta BPK Gunung Mulia, Bahasa Yunani Perjanjian Baru Kitab Injil Matius hingga Kitab Kisah Para Rasul. Jakarta BPK Gunung MuliaB F DrewesDkkDrewes, B. F. Dkk. Kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru Kitab Injil Matius hingga Kitab Kisah Para Rasul. Jakarta BPK Gunung Mulia, Indonesia Inggris Edisi Ketiga Jakarta Penerbit PT. GramediaJ M EcholsH ShadilyEchols, J. M. and Shadily, H. Kamus Indonesia Inggris Edisi Ketiga Jakarta Penerbit PT. Gramedia, Matthew Henry Injil Matius 15-28. Surabaya MomentumMatthew HenryHenry, Matthew. Tafsiran Matthew Henry Injil Matius 15-28. Surabaya Momentum, 2008Patrecia HutagalungHutagalung, Patrecia, Keterlibatan Jemaat dalam Disiplin Gereja Berdasarkan Matius 1815-20, Fidei Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 3 Juni 2020 LeksTafsiran InjilLukasLeks, Stefan. Tafsiran Injil Lukas. Yogyakarta Kanisius, 2003. Mau, Marthen. Implikasi Teologis Berita Pertobatan Yoel dalam Yoel 212-17, Magnum Opus Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen 1, No 2 Juni 2020 publicationsSemua Orang Dipilih-Nya Dari Semula Eksegese Kitab Roma 828-30June 2020Hibur Wanti MattuIn Romans 8 28-30 it states that God chose. This arises the mistaken understanding that if God has chosen from the beginning, then there are those who are chosen and those who are not. Then, how does God's understanding choose people from the beginning? If so, are the good deeds of the believer still relevant? does the Great Commission still apply to believers? Therefore, the purpose of this ... [Show full abstract] writing is to seek the meaning of all the people He chose from the beginning in Romans 8 28-30. This writing uses a qualitative writing method with a type of exegesis approach, namely Grammatical-context study. Grammatical means to examine the phrase all the people He chose from the beginning in Romans 8 28-30. The intended context analysis is to link each analyzed word to the context in which the word is located. The findings of this writing which are related to being chosen in the Book of Romans are that the election of God from the beginning was an act of God long before all were made who knew humans and chose who would receive Christ and His glory. This calling occurs according to and based on God's purpose. God's call for believers is for a certain purpose or plan. The call is for believers to be like Christ and share in His glory and contribute well to God's plan. The purpose of the call is to accept the justification of the mistakes and sins that have been done. All sins and mistakes will be blotted out by the blood of Jesus, as a justification for His death, and His resurrection that has sacrificed for those who believe in Him. The Last is glorified. This is God's future action where He frees believers from every aspect of sin, at His second coming. This process requires all believers to be like Jesus Christ. Dalam Kitab Roma 828-30 menyatakan tentang Allah memilih. Hal ini muncul pemahaman yang keliru bahwa jika Allah telah memilih dari semula, maka ada yang terpilih dan ada yang tidak terpilih. Lalu, bagaimana pemahaman tentang Allah memilih orang-orang dari semula? Jika demikian, apakah perbuatan baik orang percaya masih relevan? apakah amanat agung masih berlaku bagi orang percaya? oleh karena itu, tujuan penulisan ini adalah untuk mencari makna semua orang dipilih-Nya dari semula dalam kitab Roma 828-30. Penulisan ini menggunakan metode penulisan kualitatif dengan jenis pendekatan eksegese yakni kajian gramatikal-konteks. Gramatikal maksudnya adalah mengkaji frasa semua orang dipilih-Nya dari semula dalam kitab Roma 828-30. Analisa konteks yang dimaksudkan adalah menghubungkan setiap kata yang dianalisa terhadap konteks di mana kata itu berada. Temuan-temuan dari penulisan ini yang terkait dengan dipilih dalam kitab Roma adalah bahwa pemilihan Allah dari semula merupakan suatu tindakan Allah jauh sebelum semuanya dijadikan yang telah mengenal manusia dan memilih siapa yang akan menerima Kristus dan kemuliaanNya. Panggilan ini terjadi sesuai dengan dan berdasarkan tujuan Allah. Panggilan Allah bagi orang-orang percaya adalah untuk tujuan atau rencana tertentu. Panggilan tersebut agar orang percaya menjadi serupa seperti Kristus dan ikut ambil bagian dalam kemuliaan-Nya, dan berkontribusi baik dalam rencana Allah. Maksud panggilan itu adalah menerima pembenaran dari kesalahan-kesalahan dan dosa yang telah diperbuat. Segala dosa dan kesalahan akan dihapuskan oleh darah Yesus, sebagai pembenaran atas kematianNya, dan kebangkitanNya yang telah berkorban bagi mereka yang percaya kepadaNya. Terakhir dimuliakan. Ini adalah tindakan Allah di masa depan di mana Ia membebaskan orang percaya dari setiap aspek dosa, pada kedatangan-Nya kedua kali. Proses ini menuntut semua orang percaya untuk serupa dengan Yesus moreKeunikan Yesus Kristus Sebagai Imam dan Implementasinya bagi Penginjilan DuniaNovember 2022RuseniatiThe phrase "Christ as Prophet, priest and King" is familiar to our ears, perhaps even deep in the minds of every believer. Of course, our belief in the three roles of Christ is a divine function that allows God's word to be conveyed to the world, the substitution and redemption of human sin, and God's absolute rule. That means that the office of Christ as a Prophet, Priest, and King does not stop ... [Show full abstract] at Jesus alone, but has implications for ourselves as His people. In this paper, the topic discussed is about Jesus Christ as a true Priest. Why? not to neglect or separate the other two offices of Christ. but as an effort to explore the meaning of the office of Christ as a priest. Because there are still "Christians" who do not clearly understand the meaning of the three offices of Christ for the practice of world evangelism. Then how does this doctrine of Christology, which seems so transcendent, relate to the practical life of humans every day? How should this concept shape the practice of world evangelism? So it would be nice to discuss three office that are focused on each position. As in the Old Testament the role of Mediation of prophets, priests, and kings is filled with separate individuals, the three offices are now united in one person Jesus Christ. This truth must be clarified to believers so that they understand the implementation of world morePengajaran Eskatologi dalam Pendidikan Agama Kristen di SekolahJune 2020Simsoni Yosua Daud PatolaOda Judithia WidianingAn essential aspect of the doctrine of escatology is futuristic fact, namely the disclosure of a number of events that will occur in the future through prophecy in the past. For this reason Bible prophecy is the dominant focus in the investigation and discussion of the doctrine of eschatology. Eschatology is the most important doctrine that must be taught in the church, family, and school ... [Show full abstract] environment as Christian education material, the Doctrine of Eschatology is very important taught to students in schools, so that they understand it and take the attitude to repent and believe in Jesus Christ and obtain life-saving work. Everlasting, now while still alive on earth and later when Jesus comes the second time to pick up every believer By knowing eschatology, students can prepare themselves spiritually with a strong faith that Jesus will come a second time to pick up believers in the resurrection from the first stage of the dead and those who are still alive will experience the rapture to heaven. In Christian education in schools students must be taught that in the first stage of the resurrection the believers in the Old Testament era and the New Testament era will be raised from the grave, and the believers who are still alive at the time will be raptured, they will obtain a glorious body for and enter the feast of the Lamb of God. In Christian education it is necessary to put in place precautionary advice, encouragement to work faithfully, talent development, affirmation of responsibility for all actions, and noble hope for the day of the Lord's escatology; Christian educationAbstrakAspek penting dari ajaran eskatologi adalah fakta futuristik, yang merupakan wahyu tentang beberapa peristiwa yang akan terjadi di masa depan melalui nubuat masa lalu. Karena alasan ini, nubuat Alkitab menjadi pusat pemeriksaan dan diskusi tentang ajaran eskatologi. Eskatologi merupakan doktrin terpenting yang harus diajarkan dalam lingkungan gereja, keluarga, dan sekolah sebagai materi pendidikan agama Kristen, Doktrin Eskatologi sangat penting diajarakan kepada anak didik di sekolah, agar mereka memahaminya dan mengambil sikap untuk bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus dan memperoleh karya keselamtan hidup yang kekal, sekarang ketika masih hidup di dunia dan nanti ketika Yesus datang kedua kali menjemput setiap orang percaya. Dengan mengetahui Eskatologi anak didik dapat mempersiapkan diri secara rohani dengan iman yang kuat bahwa Yesus akan datang kedua kali unuk menjemput orang-orang percaya pada kebangkitan dari antara orang mati tahap pertama dan orang-orang yang masih hidup pada saat itu akan mengalami pengangkatan ke surga the rapture to heaven. Dalam Pendidikan agama Kristen di sekolah anak didik harus diberikan pengajaran bahwa dalam kebangkitan tahap pertama orang-orang percaya pada zaman Perjanjian Lama dan zaman Perjanjan Baru akan dibangkitkan dari kubur, serta orang-orang percaya yang masih hidup pada saat akan diangkat rapture, mereka akan memperoleh tubuh kemuliaan untuk dan masuk dalam pesta Anak Domba Allah. Dalam pendidikan agama Kristen perlu disisipkan adanya nasihat untuk berjaga-jaga, dorongan untuk bekerja dengan setia, pengembangan talenta, penegasan tentang tanggung jawab atas semua tindakan, dan pengharapan yang mulia akan hari kedatangan kunci eskatologi; pendidikan KristenRead moreMENGIMANI YESUS KRISTUS SANG PEMBEBAS SUATU UPAYA BERKRISTOLOGI DALAM KONTEKS PEMISKINAN GEREJA IND...December 2019 Studia Philosophica et TheologicaMeki MulaitIn the Gospels there are various titles for Jesus. The name is given by the peoples of his name when he meets Jesus. There are times when they call Jesus “Christ the Son of the living God” Matthew 1616. They also call Jesus a teacher or rabbi. Jesus is also called the savior of the world for delivering salvation from God to the world. The meaning of Jesus’ titles based on the encounter ... [Show full abstract] provides an opportunity for the reflection of Christology in the context of different problems. Jesus the Liberator who is to be reflected in this article is a part of Christological reflection in the context of mission tension and religious plurality and culture on the one hand and socio-political issues and impoverishment on the other. Jesus liberator becomes an alternative reflection of christology in response to the question. Dalam Injil ada berbagai sebutan untuk Yesus. Sebutandiberikan oleh orangorang yangberjumpa dengan Yesus. Suatu waktu mereka memanggil Yesus “Kristus Anak Allah yang hidup” Matius 1616. Ada juga yang menyebut Yesus sebagai seorang Guru atau Rabi. Yesus juga disebut Penyelamat Dunia karena Dia diutus Allah untuk menyelamatkan dunia. Arti gelar-gelar Yesus yang didasarkan pada perjumpaan itu, memberi kesempatan bagi refleksi Kristologi dalam konteks persoalan yang beragam. Yesus Pembebas yang akan dibahas dalam artikel ini merupakan bagian dari refleksi Kristologis dalam konteks ketegangan antara misi dan pluralitas agama dan budaya di satu sisi dan masalah sosial-politik dan pemiskinan di sisi lain. Berhadapan dengan ketegangan dialektis di atas, dalam artikel ini penulis nenawarkan refleksi tentang Yesus moreLast Updated 17 Feb 2023Interested in research on Citrus sinensis?Join ResearchGate to discover and stay up-to-date with the latest research from leading experts in Citrus sinensis and many other scientific topics. N4RP.
  • p1ly6sckl8.pages.dev/114
  • p1ly6sckl8.pages.dev/326
  • p1ly6sckl8.pages.dev/108
  • p1ly6sckl8.pages.dev/61
  • p1ly6sckl8.pages.dev/134
  • p1ly6sckl8.pages.dev/201
  • p1ly6sckl8.pages.dev/63
  • p1ly6sckl8.pages.dev/110
  • p1ly6sckl8.pages.dev/288
  • dua tiga orang berkumpul